Kamis, 06 Desember 2012

hujan kenagan

baru saja kita mengawali pertemuan di derasnya hujan
bersua dalam sajak yang kadang tak kupahami
namun tetap saja aku menyukainya,ya menyukai kalimatmu
entah kau suka ataupun tidak,aku tak tahu

kekasih
aku mengigatmu dalam dekapnya rindu
sebab jarak telah memangkas hingga rawan pertemuan

kekasih
aku pun masih tetap bisu,enggan bersua bila saja kau tak menemuiku
enggan aku mendengar bila saja tak ada wujudmu di nyataku

kekasih
kisah ini aku tulis di episode terakhir namamu
menjelang senja aku tutup sebagai masa lalu dan kamu

kekasih
enggan pula aku mengutukmu sebagai jiwa yang abadi di dadaku
aku pergi
kau menghilang

Senin, 03 Desember 2012

Namamu kekasih


Di bait namamu yang paling dalam kekasih
Aku menyimpan mimpi dan secawan arak untuk menyambut musim salju
Di bait namamu yang paling dalam kekasih
Aku membayangkan wajahmu adalah penawar racun bagi darahku
Di bait namamu yang paling dalam kekasih
Pusara dan jejakku kutamatkan

Kaulah mawar yang mekar di waktu dan tempat yang benar
Langit berseru sementara tanah menunggu hujan
Kaulah anak dari tanah yang terpilih
Sementara aku,ya aku gadaikan jiwaku hanya untuk membeli namamu kekasih



November 2012



 
Copyright© picisansastra